12/29/2012 -
aulia's diary
1 comment
Homogenic
Ini
tentang TV. Yup , tentang TV. Bingung kan kenapa aku ngomongin tentang TV ? aku
bakalan cerita tentang TV karena sebuah kejadian kecil yang membuatku sadar
bahwa aku salah.
Pagi
yang cukup capek, gara-gara semalem aku begadang sambil maen kartu sama
bocah-bocah ini. Kulirik jam di meja kecil sebelah kasur, terlihat garisnya
menunjukkan pukul 10.30 . ha? Jam setengah sebelas siang? Hadeeeehh.. pantes
pusing banget ini kepala.
Aku
langsung pergi menuju ruang TV karena harusnya memang aku langsung nonton TV
kalo liburan gini. Nanya nggak gosok gigi atau mandi? Ini liburan dan aku
dirumah, jadi mandi sama gosok gigi itu masuk di urutan kedua setelah ngecek
acara di TV kalau aku baru bangun tidur. Aku pasang bantal, terus lihatin
remote TV sampai detail. Ini TV baru dirumah, dan aku belum sempet lihat sama
sekali. Lebih bagus emang daripada TV sebelumnya yang dipindah ke kamar adekku
di belakang, tapi posisinya aneh. TV baru ini flat TV, jadi dia nempel di
tembok. Posisi ruang TV yang ada 4 pintu di ruangan itu bikin posisi tembok
Cuma ada di bagian depan yang ada bufet bekas TV lama bersemayam, dan jarak nya
melebar bikin penonton pasti risih kalo tu TV ditempelinnya di tembok bagian
itu karena harus agak naikin kepala pas nonton . Tapi, bokap nggak kalah akal.
TV itu ditaro diatas pintu “ kamar mandi “. Yup, diatas pintu “ kamar mandi “.
Apa perlu diulang? Udah jelas kan? . kalian pasti mikir keras buat bayangin
betapa anehnya posisi TV itu. Dan sekarang, aku lagi ngelihat posisi TV baru
yang aneh posisi nya itu Cuma sambil geleng-geleng kepala doang. Puas mandangin
TV aneh itu, schedule kedua adalah ngotak-atik TV itu. Kebisaaan lama yang
wajib dilakukan sama TV baru dirumah.
“
ngapain dek? “ tanya aryan sambil penasaran sama aktifitas anehku pagi itu
“
ini ni, ngatur channel TV “
“
kan udah pada lengkap channel nya? Mau diapain lagi? “
“
iihh, channel nya berantakan “ masih sambil serius ngotak-atik menu TV
“
berantakan? Trus rapi nya yang gimana? ”
“
yang kayak dulu, trans tv di no 1, indosiar di no 2, rcti di no 3, yang kayak
dulu pokoknya “
“
yang kayak di kos an kamu juga? “
“
iya, di kos an juga udah aku atur gitu “
“
kenapa harus kamu jadiin homogen? “
“
kan biar gampang.. “
“
kenapa kamu nggak coba hafalin lagi aja? “
“
males tau! “
“
hmmm.. kadang kita emang musti belajar lagi dek “
“
maksudnya? “ aku berhenti ngutek-ngutek TV
Aku
menatap mata aryan dengan serius, aku penasaran kenapa dia tiba-tiba ngomong
seserius itu.
“
dunia ini luas dek, nggak semuanya sama. Lain tempat lain aturannya. Beda orang
beda perasaannya, lain kata lain rasanya “
Dia
terdiam sejenak, mungkin sekitar sepersekian detik dan aryan melanjutkan
ucapannya.
“
kamu selalu bikin semua TV dimanapun sama aturannya, tapi itu nggak bisa kamu
terapin di masalah-masalah kamu “
“
aku nggak nerapin kok “
“
nggak mungkin, kamu pasti pernah make aturan kamu sendiri di tempat orang. Itu kebisaaan
dek, bisa dilihat dari hal sepele “
“
hmmmm.. oke i know, maybe have been do it. But i think isnt a mistake “
“
its a bigg mistake yu know “
1 comments:
Tvnya bagus.
Post a Comment