Friday, April 24, 2015

Kangen



Kemana lagi aku harus mencarimu, keujung dunia kah tempat yang harus kutuju?

Ah, jika kamu pernah membaca sebuah buku cerita tentang singa yang ingin menerkam domba, percayalah bahwa ceritaku berbeda. Lebih seperti singa, kau tenang dan berjalan seperti udara. Tapi seperti angin, aku domba yang berlari dan kelaparan. Bagaimana bisa ada cinta macam ini, yang sungguh tak masuk akal.

Bagaimana bisa aku mempercayakan cinta pada yang lainnya, sedangkan aku tidak yakin mereka bisa. Mendengarkan wanita cerewet mengoceh selama berjam-jam, orang gila mana yang akan bisa? Melihat wanita yang bahkan bisa mengubah mood nya dalam satu detik tanpa sebuah alasan, mungkin mereka akan benar-benar gila menghadapinya. Wanita pemalas, yang sering lupa dengan hal-hal kecil, bahkan bisa sangat tidak peduli jika pikirannya sedang kacau, tanpa harus menunggu satu hari pun mereka pasti akan menghilang begitu saja.

Aku ingin semua kembali, memutar balik waktu sebelum mati. Aku ingin kembali ke masa sebelum kesalahan besar itu menarik segala tawa, seperti tali yang menarik leherku dengan paksa. Sakit, bahkan nafasku sesak karenanya. Aku ingin kembali melihat kau duduk dengan kesibukanmu, menatapku sesekali dengan segala keanehanku. Melihat jakunmu, yang sering naik turun ketika menelan sesuatu. Bahkan gema suaramu, suara khas laki-laki yang berat seolah menutup semua ocehanku berjam-jam yang lalu. Aku seperti kertas dengan penuh tulisan, penuh coretan, penuh warna tanpa batasan. Dan kau, sampul yang mengikatku , menutupku menjadi sebuah buku. Tanpamu, aku hanya sebuah kertas tak berarti. Hanya kertas dengan segala coretan tak pasti, tanpa arti.