Saturday, September 21, 2013

Sketsa Mahesa ( siluet prince project )



Inget nggak waktu kamu lihat aku di ruang tamu, tatapan mata sipit yang kau tujukan ke arah mata, aku takut. Juga tatapan mata di warung nasi pinggir jalan itu, aku takut. Apalagi tatapan mata saat aku meminta handphonemu di jalanan jogja, aku lebih takut. Aku takut kamu bisa membaca mataku, aku takut kamu bisa mengurai makna dari cahaya di retina mataku. Aku takut kamu bisa menerawang jauh kedalam pikiran dari arah mataku. Aku takut, kamu tau. Karena aku tau, ketika kamu juga tau, maka kita akan sama-sama malu. Karena kita tidak mungkin maju, belum dengan ijin sang waktu. Kamu.. jangan pernah lagi menatap kearah mataku. Suatu saat nanti, aku pasti bilang, jadi jangan tau.



Monday, September 16, 2013

Featuring



“ hallo mademoiselle dii “
“ oh no, im not france or whatever the name. Haha “
“ lagi apa kamu? “
“ saya lagi nyari petunjuk dari dewa dewi, gimana caranya nemuin air keajaiban di tengah hutan terlarang. “
“ wow, segitunya buu.. jangan mikirin itu mulu deh. “
“ you know me so well laa.. “
“ hahahaha, ok fine. Dengerin saya nyanyi.. “
Terlihat di layar laptop saya ada teman lama, teman jauh, sekaligus teman gila saya. Dia mengambil sebuah buku dan kemudian dilipat melengkung. Tidak lama, suara musik yang agak familiar terdengar, dan inilah kami yang sama-sama gila.
“ its your favourite, ma bestfriend.
You shout it out
But I can't hear a word you say
I'm talking loud not saying much
I'm criticized but all your bullets ricochet
You shoot me down, but I get up
Itu titanium, lagunya david guetta yang ng beat abis dan selalu bikin saya bergerak, setelah itu semua rasa putus asa seolah pergi begitu saja.
“ I'm bulletproof, nothing to lose
Fire away, fire away
Ricochet, you take your aim
Fire away, fire away
You shoot me down but I won't fall
I am titanium
You shoot me down but I won't fall
I am titanium
Suara kami berdua tergabung di dalam aplikasi skype yang selalu bisa membuat kami berdiskusi .
Ok, we are titanium bel..


Sunday, September 15, 2013

Whatsapp



“ hai ibu pendongeng.” Sapanya dari jauh melalui aplikasi whatsapp sebagai pengganti sms
“ hai tuan peramal. Ada apa gerangan? Saya mencium bau tujuan dibalik sapaan pagi-pagi buta begini.”
“ hahaha, wow. Intuitif banget ya, saya cuma mau minta didongengin deh ibu pendongeng.”
“ dongeng apa coba? “
“ dongeng tentang kamu, saya makin nggak ngerti masalah kamu. Postingan kamu bikin saya nggak bisa paham bener di bagian mana sih masalahnya?”
“ ah kamu, kamu ini peramal. Masa gitu aja nggak tau?”
“ yee.. kan saya udah bilang kalo lagi kecapekan. Peramal juga butuh skripsi buat lulus sekolah.”
“ sekolah apa? hoghwarts university? Jangan bilang kamu satu kelas sama harry potter. Hihihi”
“ nggak, saya sekelas sama dukun, sampai golongan ahli nujum. Serius ini..”
“ saya lima rius.”
“ ah, terus aja gitu. Apa sama kayak romeo n juliette? Atau cinderella? Atau lebih daripada dua-duanya?”
“ ini kisah saya, nggak akan sama kayak yang lainnya. Lagian kamu kepo banget si. Hahaha”
“ aih aih aih, baru tau saya. Kalo di negeri dongeng ada kata kepo juga. Hahaha”
“ negeri dongeng saya bukan tahun 50 an, bukan jaman klasik, tapi modern.”
“ hahaha, selalu aja. Ngeles kayak bajaj.”
“ kalo bajaj ngetem tuan peramal, kalo ngeles mah guru. Hahahaha”
“ sebenernya kayak gimana sih si pangeran itu? Saya nggak ngyangka, ibu pendongeng bisa bener-bener galau gundah gulana gara-gara dongengnya sendiri.”
“ coba aja kamu ngerti, dia baik, ganteng, tapi yang bikin aku jatuh cinta itu keluarganya.”
“ keluarganya? Wah.. bener-bener dongeng terbaru ini sih. Perlu terbit nih.”
“ ah kamu, mana bisa saya bikan cerita tentang ini. Nyoba inget-inget lagi aja sakit.”
“ sesakit apa sih? Sesakit racun juliette? Atau sesakit siksaan ibu tiri dan dua anaknya? Atau lagi sesakit racun di buah apel dari nenek sihir?.”
“ saya ini perempuan kali..”
“ lah yang bilang kamu laki-laki itu siapa?”
“ ya kamu kan tau, mana ada perempuan yang tahan sama urusan hati, urusan cinta.”
“ saya tau, tapi bisa jadi kejujuran kamu di dalam semua tulisan bisa bikin kamu lega. Kamu nggak pernah jujur sih tentang urusan cinta. Andai saya ini ibu peri , saya udah bikin kamu kayak pinokio, yang tiap satu kebohongannya langsung dibales di hidungnya.”
“ hm.. nanti ajalah, nunggu saya nemuin air kekuatan di dalem hutan larangan. Kalo sekarang, saya belum bisa..”
“ ibu pendongengnya galau.”
“ gara-gara kamu..”


Patah haati ( Siluet Prince Project )



Ah, saya patah hati. Seperti kapal karam yang tenggelam di dasar danau, tak lagi bisa bernafas, atau bergerak terlalu banyak. Sakit sih, tapi nanti juga sembuh sendiri. Asal nggak lihat dia lagi, asal nanti-nanti itu sudah tidak dinanti lagi. Harapan nggak pasti, harapan tanpa nyawa, seperti nastiti yang berhenti di tengah nadi, menyumbat eritrosit yang sedang berjalan, menghalangi sel darah merah yang membawa energi keseluruh badan, memenuhi semua kewajiban. Bisa-bisa berujung stroke, gagal ginjal, serangan jantung, bahkan kematian. Yah, kalo tentang mati, anggap saja ini mati suri, kehilangan akal untuk berpuluh-puluh hari. Bukankah itu sudah cukup dikatakan mati suri? Atau hanya lumpuh otak? Jika lumpuh otak, maka saya yakin hati saya terlalu sensitif hanya untuk merasakan sakit melihat dia kembali. Ah, saya patah hati.


Thursday, September 12, 2013

Rabb



Rabb, sungguh sabar itu sulit. Sungguh sabar itu membuatku mencekeram leherku sendiri, tapi untuk-Mu, untuk cintaku pada-Mu, ini caraku memilih-Mu daripada cinta lain yang belum pasti. Katakan padaku, bahwa janji-Mu tentang pahala tanpa hitungan itu sungguh ada, sungguh akan kau beri.. Rabb.. Astagfirullah..