12/09/2012 -
aulia's column
No comments
Bukan sekedar ngobrol
Aku
suka ngobrol, sangat suka. Ngobrol bisa bikin aku sedikit lupa pada beban
hidup, sedikit lupa pada kegalauan-kegalauan tak berarti, juga caraku menilai
seseorang. Sangat lucu ketika kamu berbicara dengan orang lain dan kamu bisa
tau bagaimana sifat karakter orang itu dengan intuisimu. Apakah orang itu
pendengar yang baik atau bukan, apakah orang itu seorang penyabar atau bukan,
apakah orang itu sok atau bukan. Melihat bagaimana cara seseorang mendominasi
pembicaraan dengan cara tidak mau kalahnya, dan ingin selalu terdengar yang
‘paling tau’ membuatku mual, itu sering kujumpai akhir-akhir ini. Lebih
lucu lagi ketika kamu menemukan kebohongan-kebohongan kecil pada kata-kata
orang itu, tapi kamu memilih diam dan hanya memaklumi juga tertawa dalam hati.
Yang menyenangkan adalah ketika kamu bisa menemukan orang yang bisa melontarkan
tanggapan-tanggapan atraktif atas semua yang kamu ucapkan, atraktif yang
kumaksud adalah dia mampu memberi
komentar yang menyejukkan hati dan membuatmu tetap nyaman berbicara. Orang seperti itulah
yang langka. Kadang beberapa orang ngin terlihat mendominasi pembicaraan dan
ingin membuktikan betapa hebat dirinya dengan membanggakan diri demi mencapai
status sosial, sebegitu pentingkah itu? Apakah status sosial yang akan
membuatmu bahagia? Sepicik itukah? Hahahaha, sangat lucu. Yang membedakan
seseorang adalah pikiran, hati, dan ibadahnya. Itu menurutku, dan mungkin
berbeda pula menurut orang lain.
0 comments:
Post a Comment