3/24/2014 -
aulia's column,aulia's diary
No comments
Saya pernah gagal
Pernah menjalani cara hidup yang salah bukan berarti membuat
kita akan sepenuhnya salah, dan pernah gagal dalam satu tangga kehidupan bukan
berarti kita bodoh dan tak punya tempat di mata Tuhan. Realita hidup kadang
memang tak seperti dongeng, film, atau drama. Tapi hidup kita ada pada tangan
kita sendiri, dan setiap langkah yang kita ambil adalah sepenuhnya tanggung
jawab kita, terlepas dari langkah itu diambil oleh saran teman atau siapapun
disisi kita. Dosen psikologi saya di semester pertama pernah menjelaskan sebuah
teori, bahwa manusia memiliki sifat Manusiawi. Mereka memiliki sisi manusiawi
yang tersimpan, tertutup dengan semua sifat yang dipelejari secara otodidak
dari jalan cerita kehidupan. Seperti ketika kita gagal, itu adalah cara sisi
manusiawi kita ‘meminta tolong’ seolah-olah mengatakan “tolong, aku sudah tidak
sanggup lagi”. Dan karena diri kita sendiri yang gagal, siapa yang pertama kali
harus menolong? Tidak lain dan tidak bukan adalah diri kita sendiri. Terimalah bahwa
kita pernah gagal, terimalah bahwa kita pernah salah ataupun kalah. Kita manusia
bukan dewa, gagal wajar dan bukanlah suatu hal yang kurangajar. Setelah kita
terima bahwa kita gagal, tolonglah diri kita dengan memberikan semangat dan
tekad yang kuat untuk kedua kalinya. Tidak perlu terburu-buru, persiapkan dulu,
atau sembuhkan dulu luka gagal sebelumnya. ‘kadang, kita harus mundur satu
langkah untuk mengambil beberapa langkah yang lebih jauh’, jadi nggak perlu
malu. Untukmu, untuk kalian yang pernah gagal, saya dan semua orang yang saya
kenal pernah gagal dalam satu pencapaian mereka. Dan kami tidak menyerah..
0 comments:
Post a Comment