Tuesday, October 29, 2013

Bersabarlah

Nanti, adakalany aku akan berhenti di persimpangan jalan. Dan nanti, adakalanya kita bertemu di suatu saat tak terencanakan. Nanti, adakalanya kamu yang sungguh mengerti aku akan datang. Nanti, itu nanti. Sungguh sabar itu sulit, sungguh menahan diri itu pelik. Tapi ibuku bilang sabar itu cahaya, sabar itu ujian paling tinggi untuk manusia. Maka dari itu aku sabar, maka dari itu sekarang hanya tangis yang bisa kuucapkan. Mulutku terkunci bukan karena aku sombong, mata dan pandanganku acuh bukan karena aku tidak peduli. Sungguh itu karena aku takut pada Tuhanku, sungguh itu karena aku tak mau mendahului waktu. Seluruh urusanku, hanya di tangan Allah. Seluruh keinginanku, hanya sebatas usaha dan doaku. Bersabarlah..



Sunday, October 27, 2013

Menjadi Perasa


Iman itu seperti mata, kadang buta kadang terang. Ketika buta, bisa jadi sangat buta nya. Bahkan lebih buta daripada seekor burung yang ditusuk matanya. Maka sebelum buta, belajarlah tentang mendengar, belajarlah tentang merasa, dan meraba. Agar ketika kau buta, kau bisa kembali dengan cara yang kau punya. Dan melihat kembali pada sang pencipta.

Wednesday, October 02, 2013

Perempuan Indonesia



Saya adalah satu diantara banyak orang yang percaya pada perubahan dimulai dari sesuatu yang tidak biasa. Sesuatu yang cenderung menyimpang, atau terkesan dipaksakan. Sama seperti beberapa prinsip yang perempuan masa sekarang pegang, hukum rimba yang mulai kembali digigit dengan garang. Siapa yang lemah, siapa tak mau bergerak, dia yang akan mati, akan musnah. Walaupun mungkin masih sedikit yang mau berbuat lebih ekstrem untuk terus eksis di jagat kehidupan, tapi saya sering menemukan perempuan-perempuan hebat di sekitar saya. Berlalu lalang, mereka menjalani kehidupan. Ada yang hanya gadis SMA tapi berpikiran seperti seorang psikolog, dilahapnya semua buku kehidupan, diamatinya semua kisah-kisah orang, dan dia berusaha memahami semua dengan pikirannya sehingga terbentuklah saran-saran dan ide-ide cemerlang layaknya manusia yang telah bertahun-tahun menerima ilmu tentang kemanusiaan. Ada lagi, perempuan yang hanya seorang buruh cuci kemudian berevolusi menjadi juragan diantara sekian banyak buruh cuci lain. Ada lagi yang hanya seorang ibu rumah tangga, kemudian berubah menjadi ibu yang bisa membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga lainnya. Mereka semua berusaha se kreatif mungkin. Tau kah kalian kenapa sekarang banyak sekali wanita-wanita serba bisa diluar sana? Itu semua karena sifat dasar induk untuk anaknya. Satu hal yang menjadi alasan semua wanita berusaha serba bisa tidak lain adalah untuk anaknya. Demi kelanjutan hidup buah hatinya, setelah itu tentang penempatan status sosial dirinya dan keluarganya, dan yang terakhir adalah memanfaatkan demokrasi dan kebebasan gender yang sekarang sudah mendunia. Saya salah satunya, mahasiswi jurusan gizi yang masih melalui proses semester 3. Saya sebagai perempuan sadar bahwa sekarang ini segala hal membutuhkan ilmu yang cukup untuk tetap eksis di jagad dunia. Perempuan harus bisa menjadi pintar demi kelanjutan pendidikan dasar anak-anaknya. Bagaimana tidak harus berusaha pintar? Seorang anak akan terus disisi ibunya ketika dia balita, sedangkan pada masa 0-2 tahun adalah masa golden brain dimana anak tumbuh dengan 95% dari kapasistas otaknya dan itu hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Bagaimana tidak harus pintar, jika ilmu seperti itu hanya bisa diketahui dengan pembelajaran dan pencarian informasi. Dan bagaimana tidak harus pintar? Seorang anak di dunia global seperti sekarang akan jauh lebih pintar dibanding anak-anak jaman dahulu. Makanan yang merekan makan, segala nutrisi yang mereka konsumsi, dan segala kemajuan tekhnologi akan membuat pikiran mereka semakin maju. Bagaimana tidak harus pintar, apakah para ibu akan tidak lebih pintar dari anaknya yang harusnya mereka masih diawasi dan diberi petunjuk. Dan apakah si pemberi  petunjuk akan tidak lebih pintar dari yang di beri petunjuk?. Banyak hal yang membuat perempuan masa-masa sekarang seperti mengeksploitasi diri mereka. Mereka mengeluarkan segala hal yang mereka bisa demi tetap eksis di jagad dunia. Perempuan-perempuan dengan cobaan hidup yang sulit, mereka eksploitasi segala bentuk kesabaran mereka. Perempuan-perempuan dengan keterbatasan, mereka eksploitasi segala kelebihan mereka. Perempuan-perempuan dengan keyakinan hidup dan cita-cita, mereka eksploitasi seluruh tenaga dan pikiran mereka. Sekarang hanya tinggal bagaimana sebagai masing-masing perempuan menyikapi warna-warni hidupnya. Wahai perempuan Indonesia, jadilah luar biasa sebagai produk-produk Indonesia .


foto dapat diunggah dari sini
Tulisan ini dalam rangka mengikuti lomba menulis @infoikatasa (disini)