Sunday, March 24, 2013

Sweet summer beside us

Terasa begitu lelah pekan ini. Hyuh. Aku duduk di pinggir jalan setapak kecil menuju rumahku. Rumahku agak jauh dari jalan raya, ada pekarangan yang cukup lebar di depannya. Jalan setapak kecil itu dihiasi dengan batu halus kecil yang disusun rapi membentuk lekungan manis seperti lekungan saus coklat diatas roti panggang. Sangat manis. Aku duduk tepat disisi sudut lekungan itu, berada di bawah pohon kenari yang berdiri sendiri diantara pohon-pohon lain yang terletak sekitar 3 meter dibelakangnya. Sedang mengamati letak bunga2 yang kususun sebagai pembuka musim panas hari ini. Kuletakkan warna yang sejajar, dan kuselipkan beberapa pot-pot bunga hias yang hanya berwarnakan hijau. Kulihat susunannya seperti lukisan abstract, hampir mirip dengan lukisan abstract yang ada di ruang tamu. Lucu.
kemudian aku tertawa kecil sendirian.

“ syira, udah selesai ?” tanya seorang perempuan dengan setelan sporty  dari arah pintu belakang rumah.
Itu mamaku, namanya Meyra santika. mamaku adalah wanita yang cukup aktif dan lebih suka bergerak daripada duduk diam sepanjang hari. Apalagi di kota kecil seperti adelaide ini, juga letak rumahku yang agak jauh dari perkotaan membuat ibuku harus sering bergerak kesana kemari.
“ yes mom, im done.” Jawabku kemudian langsung berjalan menuju rumah.

                                                --------------------------------------

“ syira, kamu udah selesai beresin taman belakang ?” sambil menuangkan es jeruk ke beberapa gelas diatas meja makan dapur
“ udah mam, udah beres.” Kemudian duduk di kursi

kudekatkan wajahku kearah gelas yang berisi es jeruk itu, kuperhatikan aliran tetes demi tetes air yang mengembun di sisi-sisi gelas, warna es yang berbentuk kotak-kotak kecil dan air jeruk yang terkena pantulan cahaya dari arah jendela terlihat sangat kontras, juga buliran air yang mulai menetes dari pinggiran gelas terlihat seperti berlian kecil yang berkilauan.

“ kamu besok pergi ke sekolah? “ tanya ibuku membuyarkan lamunanku
“ iya mam, besok itu my last day to goto school. I will discuss summer holiday with my friends. Mam, where will we go this summer holiday? “
“ maybe bali, mama pengen lihat matahari indonesia.”
“ wow, mama serius? Bali? Kita mau pulang kerumah eyang?”
“ ya, semoga ayahmu tidak terlalu sibuk untuk melakukan perjalanan jauh.”
“ but, aryan? Dia katanya sibuk summer holiday kali ini?”
“ Aryan nyusul kita nanti, mama benar-benar pengen pergi ke bali tahun ini. 3 tahun di negara lain bikin mama capek.”
“ yeaaaayyy, oiya aku pengen nyeleseiin kamarku mam.” Dan aku berlari menuju lantai 2 . baru sampai setengah tangga, mamaku kembali bertanya.
“ syira, kamu pengen makan apa nanti sore?”
“ tumben mama minta saran? “ dahiku mengernyit
“ hey, mama lagi baik ini.” Kemudian pura-pura membuat muka sebal
“ hahahaaha, oke. Ayam goreng mam.”
“ oke.”
Seru ternyata kalau seisi rumah sedang berada pada kondisi tenang, banyak candaan tak terduga yang terjadi. Pikirku. aku menuju kamarku, membuka pintu kamarku yang berwarna putih tulang.
                                                                                              
Aku sangat senang dengan posisi kamarku, berada di lantai 2 dan diujung rumah. Sehingga 2 jendela berada di dalam kamarku membentuk huruf L. Cahaya adalah hal yang paling kusuka dari sebuah rumah, kuusahakan seluruh bagian kamarku terang dengan cahaya. Warna gradasi biru muda di hordenku sangat menggambarkan musim panas, aku sengaja mengganti semua horden, sarung bantal, dan kainkasur semalam. Aku ingin memindahkan sedikit summer di kamarku. Bunga matahari kecil yang sudah kusiapkan di dalam kantongku juga kukeluarkan dan kuletakkan di gelas air menggantikan mawar yang sudah layu. Kuambil baju-bajuku yang berserakan, kuletakkan di gantungan balik pintu. Kurapikan kain kasur yang sedikit tak beraturan di semua arah, dan kurapikan semua deretan novel-novel serta buku-buku hingga sejajar rapi di meja yang berada di depan jendela arah taman belakang. Fiuh, semua beres. Kamarku bersih dan rapi. Kulihat campuran warna putih tulang pada semua perabot di dalam kamarku dengan warna horden dan kasurku yang terlihat seperti warna air laut jernih. Terlihat segar. Warna lantai kayu yang coklat semakin membuat kamarku terlihat seperti musim panas, juga warna dinding yang memperlihatkan gradasi warna coklat susu menuju putih tulang, ohh fresh and shoft. Aku sengaja merapikan kamar dan mendekorasi ulang semuanya, karena aku ingin membuat irina terpesona. Aku dan Irina adalah teman dekat dan sangat-sangat dekat. Mungkin karena dialah satu-satunya teman Indonesia-ku yang paling dekat jarak rumahnya denganku. Dabn mungkin karena kecocokan sifat kami. Irina cukup kekanak-kanakan melebihi aku, dan kata Irina, aku tidak akan pernah bisa marah padanya walaupun dia melakukan apapun. Dan, ya. Aku memang sulit marah kepadanya, karena wajah memelasnya selalu membayangiku ketika aku sedang emosi. Hahaha. Benar saja aku nggak bisa marah, tiap aku mau marah, dia selalu memasang wajah kanak-kanak dan senyuman lebar sampai semua giginya telihat. Aku sepeti melihat mickey mouse sedang tertawa lebar. Sangat lucu. hahahaha. 


0 comments: