Sunday, September 01, 2013

Dear Aulia



Dear Aulia,
Aku datang membawa kabar. Seperti pada cerita-cerita sebelumnya, aku masih membawa duka, membawa sendiri, membawa patah hati. Dia yang kulihat nggak pernah tahu arah mataku memandang. Padahal, sudut mata ini tajam menuju dagunya, melihat jakun yang jelas di tenggorokannya, dan lagi sisi gigi yang sama. Dia buta, tapi bukan salahnya. Aku yang salah, aku emang selalu buang muka tiap dia menatap mata, menatap tawa yang kubuat-buat untuk menutupi semuanya. Aku Cuma takut aja, takut mimpiku nggak sempurna. Nggak sejalan sama semua plot dan semua rencana yang udah aku buat, aku bayangin, dan aku harepin. Aku masih bertaruh dengan Tuhan, masih menunggu keajaiban datang. Menunggu pangeran berkuda menuju arahku berdiri dengan semua beban di sisi. Aku yakin, suatu saat cinta ini akan berbalas, walaupun entah dengan siapa. Semua rasa lelah ini akan menemukan tempatnya mengadu, tempatnya tertawa sendu. Aku, masih nungguin kamu, yang entah siapa. 


0 comments: