6/05/2013 -
aulia's sketch
No comments
Siluet Prince (part3)
Malem minggu dateng lagi, sebeeeeeeeeeel. Harusnya sih sebel seperti biasa, tapi kali ini nggak kok. hehehe. Malem minggu kali ini adalah waktunya aku jalan-jalan bareng-bareng temen-temen kelas. Yuhuuuu.. akhirnya malem minggu nggak sepi kayak biasanya. Maklumlah, jomblo akut. Hahahaha
Kakiku jalan dengan
santainya, senada sama baju yang aku pake. Super santai. Cukup celana jeans
biru muda dengan hiasan sedikit belel di bagian lutut dan betis, kaos oblong
panjang setengah paha dengan lengan
berwarna hitam dan bagian dada warna putih bertuliskan superman, dan hijab
berwarna hitam. Belum lagi, jam tangan warna putih di pergelangan tangan kanan
dan gelang ombre sekitar 7 biji di tangan kiriku, hwew.. aku berasa balik jadi
anak SMA lagi malem ini. Hahaha. Style ku malem ini bisa dibilang style
dadakan, gimana nggak dadakan? Lawong aku baru bangun tidur langsung ditarik
dan diajakin berangkat, walhasil ya beginilah. Padahal kaos ini udah aku pake
tidur 2 hari . sssstttttt.. tapi itu rahasia. Untung aja tadi aku sempet
nyamber facial foam di kamar mandi, jadi ya sekarang aku bisa bersihin mukaku
di toilet kampus. Hehehehe
Kami, aku , ane, Meida,
Pramesti, Gita, sama Rara, duduk di hall fakultas keguruan sambil menunggu
acara tetaer yang sudah kami rencanakan itu dimulai. Beberapa orang di sekitar
kami juga sepertinya sama seperti kami, sedang melakukan beberapa hal untuk
mengisi waktu menunggu. Ada yang mulai bernarsis-narsis ria foto bersama
teman-temannya, ada juga yang berfoto bersama spanduk premier teater yang
memang sengaja disediakan untuk berfoto. Ditengah serunya obrolan kami,
mendadak Ane dkk mulai ribut sendiri tanpa mempedulikan aku yang terus menatap
penasaran pada mereka. Karena posisi dudukku berada di paling kanan, aku jadi
nggak ngerti apa yang sebenernya mereka ributin. Ada apa siihh.. batinku.
“ Ne, ada apaan sih? “
tanyaku pada Ane, tapi Ane tetap serius dengan obrolan bareng Rara dkk. Kuperhatikan
gerakan mulut mereka, tapi aku tetap nggak bisa menebak apa yang mereka
ributin. Tiba-tiba Shinta menunjuk-nunjuk kearah gerombolan cowok-cowok dan 2
cewek diantaranya yang berada sekitar 20 meter di depan kami. Entah siapa yang
mereka ributkan, tapi mereka kelihatan freak kali ini. Percis dengan fans JKT48
waktu nonton kumpulan artis yang menyanyikan lagu setengah jepang itu. Tapi bedanya,
kali ini mereka nggak pake teriak-teriak dan bawa lampu neon khusus konser. Jari
tangan kanan juga mendadak mulai menunjuk kearah gerombolan cowok-cowok tadi,
dan pandanganku mulai serius menatap kearah gerombolan yang lagi mereka
tunjuk-tunjuk itu. Mataku mulai mengamati, dan menebak-nebak ada apa
sebenarnya. Apa ada yang aneh dari gerombolan cowok-cowok itu? Tapi kayaknya
nggak ada. Mereka normal-normal aja. Terus apa?.
“ Ne, apaan sih? “ aku
menyenggol-nyenggol siku Ane pelan, dan kali ini Ane merespons.
Alhamdulilaahhh..
“ itu lho Ay, si
ganteng. Si ganteng yang sering aku ceritain ke kamu itu.“ dan jari tangan
kanan Ane mulai menunjuk lagi kearah gerombolan tadi.
“ yang mana sih Ne? “
“ itu tuh, yang make
kemeja kotak-kotak sama jam tangan putih. Itu tuh yang namanya Mahesa ”
Mataku mulai memilah,
memilih semua orang di dalma segerombolan orang-orang itu, banyak yang memakai
kemeja kotak-kotak, tapi satu-satunya yang memakai jam tangan warna putih hanya
yang berdiri paling ujung kiri. Oh, itu toh. Cakep sih, lucu juga, matanya yang
agak sipit bikin dia terlihat seperti orang cina. Tapi kalo aku bilang dia
beneran cakep, bisa kesenengan ni si Ane.
“ oh, itu. Biasa aja
lah.”
“ biasa gimana? Itu sih
lebih dari biasa namanya Ay. Wah sok berselera tinggi nih kamu.” Ane mulai
melotot, dan berkacak pinggang.
“ iya, emang biasa gitu.
Anak semester berapa sih? Kok kayanya udah tua gitu.”
“ ih, bukan tua yaaa..
dia babyface.” Ane jengkel sendiri dan membuat ekspresi marah yang sangat lucu
“ iyadeh iya iya
babyface.. boyband face maksudnya. Hahahahaha”
SILAHKAN UNTUK PARA
PENONTON, BISA MULAI MENGANTRI UNTUK MASUK KEDALAM RUANG TEATER.
Suara keras dari salah
satu audio mengakhiri perdebatan kami, dan dengan muka lega aku meninggalkan
Ane yang masih aja pasang tampang kusut dan sok-sok marah. hahahahaha
0 comments:
Post a Comment