6/20/2013 -
aulia's diary
No comments
saya, sejauh apa yang saya pikirkan
Imajinasi, dia melihatku
dengan serius. Memandangku dengan wajah yang tak bisa dijelaskan. Aku membiarkan
sakitku menusuk, dan menyebabkan luka yang sangat dalam. Aku terluka. Aku ketakutan
setengah mati. Dia mendekatiku, memegang dua lenganku. Menatapku tajam, dan
seperti berusaha mengerti apa yang kurasakan. Dia, yang bisa kupercaya,
satu-satunya. Dia menarik pundakku, dan memendamkan bahuku dipeluknya. Dalam..
“ Daleeeeeemmm.. “ mendadak ada yang ng chat di YM. Ternyata Nadia.
And this is our discussion :)
Nadia : tumben mbak,
dalem banget ceritanya? Kangen yaaaaa? :P
Gue : yoi nad, kangen
abang lo nih. Hahaha
Nadia : massaaaaaa? Kangen
abang apa kangen kerjaan selesai? Hahaha
Gue : huss, ngawur. Masa
abang disamain sama kerjaan ih dasaaaaaar #cubithidung
Nadia : kok Cuma cubit
idung mbak? Aku maunya yang laen ah #cubitduitdidompetmbak
Gue : wkwkwkwkwk, dasar.
Kemaren ditawarin kerjaan nggak mauuu :P
Nadia : bentar deh mbak,
nadia mau coba tawar-tawarin dulu mbak :P
Gue : gengsi ya? :P
#nusuk
Nadia : ih ngga yaaa..
enak aja :P
Gue : nad, kok mbak
ngerasa jadi cengeng banget ya akhir-akhir ini. Solusi dong bu psikolog :P
Nadia : mbak kenapa ?
#edisiseriusnih
Gue : nggak tau
sayaaang, tapi mbak akhir-akhir ini jadi kayak lumpuh. Ngerasa nggak bisa
apa-apa . Ngerasa lemaaaaaaaaaaahh banget :’( #melebey
Nadia : mbak, mbak mikir
apa sih. mbak itu kuat kok. Kuat banget. Aku banyak ngambil cerita dari mbak,
ngambil inspirasi dari mbak, ngambil manfaat dari mbak. Mbak ngerasa nggak ada
apa-apanya mungkin karena mbak cuma ngerendah diri aja (itu lho yang mas langga
suka dari mbak). Mbak yang aku tau tu kuat, asik, cerewet, frontal, nggak punya
capek, semangat terus, dan berusaha memenuhi segalanya dengan tepat (yg
terakhir aku nggak tau artinya. Haha). Intinya, ALLAH bersama prasangka
hambanya mbak, mbak kuat kok, mbak kuat :)
Gue : kamu yakin ?
Nadia : aku yakin. Yakin
seyakin-yakinnya. Coba mbak inget-inget apa aja yang udah pernah mbak lewatin
sampe jadi kayak sekarang.
Saya mengingat beberapa hal, termasuk satu tamparan keras dari TUHAN. Saya
pernah, saya pernah ditampar oleh sang pencipta semesta alam. Tamparan berupa
rasa bersalah yang sangat dalam. Saya pernah menguatkan raga selama 3 bulan di
tempat asing, dimana hati dipaksa menangis bersujud paksa dihadapan pencipta
semesta. Saya pernah dengan ikhlas dan penuh kelegaan mendekat pada pencipta
alam karena kehilangan. Saya pernah berlari jauh, ratusan kilometer dari rumah.
Mencoba menantang takdir bersama satu keyakinan. Saya pernah bersimpah peluh
karena semua waktu yang saya padatkan karena ketakutan. Saya pernah jatuh, saya
pernah dicaci, saya bisa bangkit, dan saya tau, TUHAN selalu mengajarkan
hambanya untuk kuat, untuk cerdas! God, bismillaahitawakkaltu alallaah, laahaulawalaakuwwataillaabillaaah
Gue : nadia sayaaaang,
mbak sayaaaaang banget sama kamu :*
Nadia : nadia sayaaaaang
banget sama mbak :* oiya mbak, gimana nih? Kapan kita ngomongin tentang
perhitungan provit kerjaan?
Dan finally, semua
kembali pada keyakinannya.
Obrolan ditutup dengan
pembelajaran akutansi tentang menghitung gaji bulanan dari hasil penjualan
kerja. Hahahahaahha :* kerja lagiiiiii
0 comments:
Post a Comment