7/15/2013 -
aulia's diary
No comments
Kamu dan Dia
Hai
kamu..
Aku
akan bercerita tentang sebuah dongeng. Dongeng tentang perempuan kecil dengan
segala harapannya. Harapan-harapan besarnya, yang selalu membuatnya berlari
kesana-kemari. Akhir-akhir ini perempuan kecil itu ketakutan, dia hampir
termakan dengki. Beberapa waktu selalu membuatnya takut, membuatnya merasa akan
mati. Sebagian orang menatapnya acuh, sebagian lagi menatapnya bangga. Tapi tahukah
kamu, perempuan ini iri dengan beberapa orang, iri dengan nahkoda kapal yang
memimpin mereka. Dia berharap bisa memiliki hal serupa, sang nahkoda. Namun akal
warasnya berkata lain, akal warasnya belum sependapat. Akal warasnya masih
ingin dia menjadi baik, menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Keinginan itu
insting.. instingnya sebagai perempuan. Tapi dia berharap lebih, dia sudah
terlalu sering menyelam dengan harapan-harapan. Dia sudah terlalu sering tanpa
sengaja meminum air harapan, mungkin karena terlalu dalam menyelam. Air itu
sepertinya sudah masuk kedalam pembuluh darahnya, mengalir ke otak, dan
memenuhi pikirannya. Kamu, apakah kamu mau menyelamatkan perempuan itu? Selamatkan
dia dengan doa-doa mu. Hingga suatu saat ketika dia mulai berani keluar dari
garis finish, yakinlah dia akan menemuimu. Yakinlah dia akan memenuhi hari-hari
mu. Sekarang.. biarkan dia berekspresi dengan hidupnya. Biarkan dia menutup
mata, menutup telinga, menutup hati dan rasa. Biarkan dia fokus pada
pernafasannya, biarkan dia berusaha. Karena sebelum itu selesai, mungkin dia
akan terus seperti itu. Berdoalah saja, sesi itu akan selesai lebih cepat. Mungkin
pembimbingnya lelah, atau ada urusan lain, hingga sesi itu dipercepat,
dimajukan waktunya. Berdoalah, berdoalah, jangan menyerah. Karena sama seperti
perempuan itu, dia juga tidak akan menyerah.
0 comments:
Post a Comment