Sunday, February 17, 2013

the bad wind



Malam itu gelap, seperti ada bercak hitam yang menutupi bulan. Bulan itu tenggelam dalam mendung yang deras, sangat deras. Bahkan mendung itu gila, mendung itu menutup matanya. Mendung itu menusuk hatinya sendiri, mendung itu juga mencoba menyakiti dirinya sendiri. Bukan karena jahat, tapi karena mendung itu mencoba kuat untuk menutupi cahaya bulan. Tapi, ada sesuatu yang mengganggu. Sangat mengganggu. Itu angin, angin yang berasal jauh melebihi selatan samudra hindia. Angin itu merusak segalanya, angin itu membuat mendung lari. Bahkan angin itu sungguh kurangajar, angin itu agak lancang. Angin itu merebut kendali cahaya melalui penguasa. Penguasa si mendung, dan penguasa rasa. Hai angin, apakah kau masih disana? Apa iya kau mendengarku? Perubahan mood mu itu, seperti cambuk bagiku. Menurutmu ini Melbourne? Atau Jakarta? Menurutmu hanya angin yang bisa begitu bebal mengambil alih kuasa? Mendung pun bisa. Ini bukan Melbourne, bukan Jakarta, bukan bandung, bukan juga Surabaya. Ini rumahku, dimana aku dan diriku hanya akan memegang kendali penuh akan hidupku. Dan, kamu? Kamu dan aku, mungkin kita akan sama-sama diam dalam ujian tanpa arti seperti sekarang. Dan pertanyaan terakhir adalah, siapa yang akan menurunkan ego-nya duluan? Let me see ..

0 comments: