Thursday, February 14, 2013

Melihat, Mendengar, Mengamati itu menarik


Ini menarik, aku berada pada titik dimana aku hampir lupa pada hidup nyata. Aku memulai kembali tulisanku setelah bertahun-tahun vacuum dan nggak mau nulis lagi. Aku membiarkan pikiranku mengembara kemana-mana dan mencari ide sebanyak-banyaknya. Aku mengamati tiap inchi perilaku manusia disekitarku. Melihat segi positif dan negative kelakuan mereka dari sudut pandangku sendiri. Dan ini yang kutemukan..


1.     Marah
ini tentang marah, dan beberapa hal yang hampir sama dengan marah. Aku adalah orang yang paling benci dengan kemarahan, alias aku benci dimarahi. Mungkin semua orang juga begitu, tapi kadang kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita adalah salah satu dari manusia yang ahli dalam hal marah-marah. Ini terlihat ketika aku memarahi salah satu adikku. Aku memarahinya karena kesalahannya, dan saat itu aku seperti ditampar dengan rasa bersalah yang sangat kuat. Kamu kan nggak suka dimarahin lama-lama di, trus sekarang ngapain kamu marahin adikmu lama-lama. Bukannya bicara dengan santai lebih bisa kau terima dengan akal sehat? Lakukan hal yang sama. Itu adalah ucapan yang tiba-tiba kudengar dari pikiranku saat aku sedang ngomel-ngomel. Ketika kamu benci dengan sesuatu, maka jangan lakukan hal itu pada orang lain. Karena bisa jadi mereka juga benci hal itu.

2.      Lemah
ini tentang orang lain disekitarku. Ada beberapa teman dekatku yang sering curhat tentang masalah perasaan kepadaku. Aku banyak mendengar cerita mereka, mulai dari yang masalah terlalu kangen (LDR), diselingkuhin, nggak yakin, sampe diputusin. Tangis-tangisan itu hal wajar diselingan telefonku dengan kebanyakan temanku. Aku senang mendengar mereka bercerita, tapi aku benci mengatakan ini “kalian temanku yang aneh”. Aku selalu mengatakan, “sabarlah, hargai dirimu sendiri, kamu nggak pantes nangis Cuma gara-gara hal yang bukan hak mu kayak gini”. Tapi mereka tetap saja galau, nangis, broken. Bukankah manusia itu harus menghargai dirinya masing-masing, lalu kenapa mereka seperti tidak mau mencintai dirinya sendiri? Bukankah pacar itu masih belum haknya? Lalu kenapa mereka menangisi seseorang yang belum tentu jadi hak mereka? Bukankah itu buang-buang waktu? Hellooooo, itu hal paling tidak berguna di dunia ini. Dan kesimpulannya, kebanyakan orang itu lemah. Bukan lemah fisik, tapi lemah perasaannya.

3.      Ucapan
Masih tentangku. Aku benci ucapan kasar, ucapan yang keluar tanpa dipikirkan, ucapan yang berisi sindiran. Ini adalah hal yang bisa membuatku seumur hidup benci pada seseorang. Tapi, bagaimana jika orang yang tajam ucapannya itu berada di sekitar kita? Akankah kita benci? Tidak, itu ujian. Yang menandakan kita harus sabar. Dan kita yang sudah tau tentang bahayanya ucapan, pikirkan sebelum kita mengeluarkan susunan kata dari mulut. Itu bisa jadi penenang , tapi juga bisa jadi senjata tajam.

0 comments: