Wednesday, December 03, 2014

Membisu dalam suara, berteriak dalam sajak

Untukmu, yang suatu saat akan datang kerumahku dengan membawa segenap keluargamu. Perkenalkan, aku si wanita tanpa sempurna. Keahlianku adalah melupakan hal-hal kecil, karena itulah aku disebut pelupa. Hobiku menulis, sembari meredam tangis. Cita-citaku sederhana, hanya ingin menjadi wanita yang sedikit lebih sempurna. Jika kamu melihatku, mungkin kamu akan terpukau dengan keangkuhanku. Tapi sekarang, akan kuperkenalkan satu-satunya jiwaku. Topeng-topeng kemarin sedang tak terpakai, tergeletak diujung kamar. Aku tidak akan menyamar, inilah aku dengan tanpa jaket hitamku yang terlihat sangar. Aku ini kaku, dan tak banyak mengerti tentang ilmu. Kuanggap diriku ini cukup bodoh untuk tahu, tahu bahwa satu-satunya yang terbaik adalah yang bisa menerimaku. Aku, dengan apa-adanya diriku. Maaf, mungkin akan ada sewaktu penuh angkuh dariku. Mungkin itu hanya terbiasa, suatu saat juga akan hilang dengan sendirinya. Aku memang terbiasa angkuh, angkuh terhadap dunia. Dunia ini begitu keras, untuk itu aku angkuh untuk menghadapinya. Rasa takut, bimbang, benci, jijik, dan sedih itu tercover dengan angkuh. Mohon jangan salahkan aku, aku hanya tak cukup pintar untuk memahami apa maumu. Jika suatu hari kita berbeda di persimpangan jalan, tunjukkan. Dan jika aku salah, bimbinglah. Karena aku mau belajar, belajar memamahi hidup dengamu. Belajar menghadapi dunia dengan caraku juga caramu, tanpa ragu. 


0 comments: