Monday, June 30, 2014

Dua Nyawa Kata



Setiap kata memiliki arti berbeda jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, dan banyak sekali sudut pandang yang ada. Satu kata baik bisa menjadi sindiran, atau bisa menjadi semangat. Satu kata buruk bisa menjadi hujatan, atau bisa menjadi nasihat. Semua berakhir dengan manfaat baik dan tak bermanfaat, dari satu kata bisa menjadi 2 nyawa. Kadang cacian bisa menjadi hujatan hebat pada harga diri seseorang, atau bisa menjadi nasehat luar biasa bagi seseorang. Namun, tidak semua kata dibentuk untuk menyusun cerita dengan mudah. Masing-masing dari kita memiliki sesuatu yang tak bisa dibagi dengan orang lain, yang hanya cukup menjadi rahasia bagi yang sudah mengetahuinya. Namun sifat alamiah manusia yang tidak mampu menahan sakit termasuk rahasia selamanya pasti selalu punya seseorang untuk berbagi, pasti punya seseorang untuk diajak berdiskusi. Orang tersebut pastilah sangat dipercaya hingga rahasia yang merugikan manusia dan selalu ditutup rapat akan terbuka dengan sendirinya. Banyak orang dengan karakter berbeda di dunia ini, ada yang egois, temperamental, sabar, bijaksana, penyayang, pendengar, perasa, dan masih banyak lagi. Diantaranya akan tercampur beberapa sifat dalam satu manusia, hingga akan kalian temui manusia semacam ini.
 
Melihatnya adalah hal yang kadang biasa saja, namun bercerita padanya bisa membuatmu lupa bahwa setiap manusia tetap harus berhati-hati dengan manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang ingin bertahan hidup membuat manusia harus tetap waspada pada semua manusia, tapi kalian akan lupa ketika melihatnya mendengarkan diri kalian bercerita. Pertanyaannya bukanlah semacam pertanyaan investigasi yang akan membuat kalian merasa menjadi pejahat ataupun yang lainnya, namun pertanyaan nya membuat kalian membuka pintu pertahanan hati kalian sendiri. Wajahnya ketika mendengar seolah memancarkan aura yang mengatakan “say it, im the freedom. Say it, make it free.. free your soul”, dan kita terbuai. Anggukannya, kedipan matanya, senyuman kecilnya, tawa kecilnya akan membuatmu nyaman dan mengatakan segalanya tanpa dipaksa. 

Manusia semacam itu akan selalu ada bagi kita, dan bahkan kita juga bisa menjadi manusia itu dari sudut pandang manusia lainnya. Namun ketika kalian menemukan manusia itu, katakana pada diri kalian sendiri bahwa dia tetaplah manusia. Sebaik apapun dia, semudah apapun kalian bercerita, itu adalah respon dari sifat alamiah diri manusia kita yang akan merasa nyaman ketika dimengerti, didengar, dan dipercaya. Dia tetaplah manusia yang kadang bisa berbuat salah, dan dia tetaplah manusia yang memberikan saran padamu diatas segudang masalah yang tersimpan rapat dalam hatinya. Karena kata hanyalah kata, baik dan buruk adalah nyawa yang kita pilih dari kata tersebut. Tapi pendengar itu tetaplah manusia, jangan pernah menuntutnya berbuat adil seperti apa yang dia katakana padamu walaupun sebijaksana apapun nasihatnya. Dia tetaplah manusia..

0 comments: