Thursday, January 16, 2014

happily ever after



Beberaapa hal tentang cinta sering kali membuat manusia membuta, melupakan tentang iman, melupakan tentang akal pikiran. Tapi, bagaimana jika seseorang tidak percaya cinta dan merdeka dengan iman dan akal pikirannya? Saya mengalami itu. Saya tidak punya cinta, dan saya percaya bahwa satu-satunya cinta yang ada di dunia ini ya Cuma di fairytale, maka dari itu saya suka dengan dongeng. Dengan fairytale, dengan fiksi, fantasi, dan imajinasi. Terakhir kali cinta memberi warna dalam hidup saya, saya kehilangan seseorang untuk selama-lamanya. Saya kehilangan 2 tahun kesadaran saya, dan hidup dibawah naungan awan hitam yang nggak jelas arah tujuannya. Seperti dicekoki oleh racun, dan membuat hati saya membiru karena sakit. Mungkin, Cuma fairytale yang bisa menmyembuhkan saya. Meluruhkan semua racun di dalam tubuh saya, dan membawa saya kembali ke jalur dimana dulu saya sangat bersemangat dengan hidup ini dan bukan Cuma sekedar pura-pura. Ya.. mungkin saya jahat, memberikan patokan tinggi di dalam pikiran saya sendiri. Tapi bukan tanpa alasan, saya Cuma takut. Dulu saya yakin bahwa segala permasalahan akan selesai jika saya menghadapinya dengan dia, dia yang sudah tidak lagi di dunia. saya adalah pribadi egois, saya selalu ingin di dengar, saya selalu teledor, bermasalah dengan time management  dan bermasalah dengan urusan dapur. Tapi dia selalu ada, dia bisa menenangkan saya. Dia seperti obat yang khusus hanya untuk saya, dan saya akan mati jika tidak mengkonsumsinya. Dia seperti alarm, yang selalu tau bagaimana cara membuat saya tau waktu tanpa saya sadari caranya. Dan dia sangat maklum, bahwa saya tidak pintar dalam urusan dapur. Dia yang jadi alasan saya lari jauh dari rumah, membawa saya hingga ke solo ini. Saya Cuma takut, saya takut jika bukan dengan cinta yang sama semuanya akan hancur. Obsesi saya tentang happily ever after itu bukan Cuma sekedar rasa pengen, bukan Cuma karena saya tukang dongeng. Tapi karena saya sungguh cinta dengan hidup saya, saya hanya ingin satu cinta untuk selamanya. Bukan untuk dicoba-coba, bukan untuk dites kekuatan cinta nya. Tapi untuk saling melengkapi, dan berani mati untuk menjalani hidup dengan saya. Saya yang tidak sempurna ini, masih berharap untuk menjadi cinderella. Masih berharap menjadi bidadari di dunia, di dunia saya sendiri.


0 comments: