5/01/2015 -
aulia's diary
No comments
Satu Langit
Jika
kita satu langit, aku yakin jiwa kita juga satu rasa. Aku burung dan kau ikan, tidak ada cara lain selain kamu
adalah sebuah makanan. Lalu, bagaimana jika aku membawamu ke dunia ku? Mati
bukan? Lalu, bagaimana pula juga aku terjun bebas ke dunia mu? Mati pula bukan?
Untuk itu aku selalu membawa namamu ke dunia mimpi, dimana ikan bisa terbang,
dan burung bisa menyelam. Untuk itu, aku selalu menyeret nama mu ke dunia
dongeng, dimana aku dan kamu bisa menjadi satu.
0 comments:
Post a Comment