12/03/2014 -
aulia's diary,aulia's rhyme
No comments
Sakit Hati
Pada
suatu hari, aku mendapatkan sebuah kotak tanpa nama. Berwarna hitam legam
kebiruan, dan sedikit tulisan. Namanya ‘masa lalu’, dengan warna yang
menakutkan untuk diletakkan sebagai hiasan. Ingin kukembalikan, namun pada
siapa akan kukembalikan. ‘Masa lalu’ ini tanpa nama, tanpa kejelasan siapa
pengirimnya. Kututup ‘Masa lalu’ ini dengan kertas putih, kubungkus rapat
dengan rapi. Tak lupa, kusematkan sedikit pita sebagai pemberi warna, sebagai
hiasan agar terlihat makin indah. Kemudian, yang tercinta bertanya. “apa ini,
apa isinya?”, kukatakan hanyalah sebuah benda yang akan mengganggu mata. “benda
apa?” lagi-lagi dia bertanya, kujawab kau akan membenciku jika melihatnya. “tak
akan, apa adanya kamu adalah sebuah pemberian” bujuk rayunya. Kemudian yang tercinta
memaksa, membuka ujung kertas putih untuk mencari celah. Dan hanya dengan
melihat sedikit hitam legam kebiruan, dia bertanya. “bagaimana bisa kau
memilikinya?”, kujelaskan bahwa aku tidak tau darimana asalnya. Kukatakan bahwa
aku tak tau kepada siapa aku harus mengembalikannya, pada siapa aku harus
memberikannya. Lalu yang tercinta membenci, pergi, dan tak lagi kembali.
Seperti inilah kisah akan terulang kembali, berputar berkali-kali dan
menyisakan luka yang entah kapan ada penyembuhnya. Kalian yang tercinta akan datang
bergantian, mencoba mengenal, bertahan, kemudian mencampakan. Pada siapa harus
kukembalikan? Pada siapa harus kuberikan?