3/31/2017 -
aulia's diary
No comments
Yesterday with you
Nafasmu menyapaku pagi
ini, diantara hembusan angin dia berjalan semilir mendinginkan wajahku yang
sudah dingin oleh air wudhu. Fajr memanggilku, dan namamu masih terbersit di
pikiranku. Hembusan nafasmu masih saja datang,membelai tengkuk kepalaku dan
menelisir bulu roma-ku. Adakah kau masih saja berdoa untukku? Karena sapaan
nafasmu pagi ini berbisik padaku, terucap doa dari sudut bibir seorang
laki-laki yang duduk termenung di alam tunggu. Menunggu dia dibangunkan oleh
sang pemilik surge neraka dan seisi alam semesta.
Sang mayapada menyapa
dengan cahaya surya yang menyinarinya. Pagi ini, aku adalah pejuang. Pejuang
hidup yang kupertahankan karena doa-doamu di masa silam. Permintaanmu agar aku
menjalani hidupku dengan senyum yang selalu kau puji kemunculannya, semoga aku
masih menjadi orang yang sama. Iman, satu-satunya yang kau pinta untuk kugigit
erat dengan gigi graham. Tak boleh kulepas walau sedetik, itu yang kau bilang. Lalu
adakah kau masih ada dua-nya? Karena jalanku mulai suram, cahaya matahari pun
semakin membuatku silau dan cahaya bulan hanya temaram.
Datanglah padaku lagi,
sebagai pemimpin hidup ini. Aku tak percaya dengan reinkarnasi, tapi setidaknya
muncul-lah kembali dalam bentuk yang lain. Aku sudah mencoba, tapi pemimpin
sepertimu tak pernah datang untuk yang kedua kalinya. Hiduplah kembali..