2/20/2015 -
aulia's diary
No comments
breathe
Kulihat jam tangan yang
melingkar di pergelangan tangan kananku, seolah menunggu sesuatu. Kulihat
kembali sekelilingku, dan kutatap kembali jam tanganku. Aku masih tidak
mengerti, apa yang hilang. Seperti ada yang kurang, aku mencarinya.
Sore itu, cahaya langit
singapura sudah mulai gelap. Cahaya-cahaya dari beberapa bangunan maupun lampu
jalanan sudah mulai terlihat, seperti bintang yang mendadak berpendar. Aku dan
adikku duduk di tepi jalan, di sebuah kursi tepi trotoar. Kami duduk di sekitar
Arab street, sebuah jalan dengan peradaban islam yang kental di Negara
singapura. Daritadi kami berjalan kesana kemari mengitari jalanan Arab street
dan jalan-jalan di sekitarnya sampai kami tidak sanggup dan memilih duduk
disini, di kursi trotoar jalan. Beberapa saat rasanya ada yang hilang, dan aku
masih saja gelisah. Harusnya itu selalu ada ketika suasana seperti ini, aku
masih saja mempertanyakannya. Langit merah, udara mulai dingin, lampu-lampu
mulai menyala, dan itu harusnya ada. Kubiarkan pikiranku mencari. Sampai
akhirnya, jawaban itu muncul dengan sendirinya.
Allaahuakbar..
Allaahuakbar.. Allaahuakbar.. Allaahuakbar..
Fiuuuuuuhhhh.. nafasku
berhembus, nafas yang sangat dalam. Seolah telah lama terpendam, nafasku keluar
dengan penuh kelegaan. Inilah yang kucari, setelah hampir 5 hari tidak
mendengarnya. Suara panggilan ini, seperti nafas yang selalu kuhirup. Aku rindu
akan kehadirannya, dan kejadian ini menjadi bukti bahwa nafasku terikat padaNya.
Kubiarkan mataku menerawang, menelanjangi pemandangan maghribnya Singapura.
Kudengarkan suara adzan dengan memahami setiap arti katanya, dan inilah bukti.
Bahwa aku benar-benar telah jatuh cinta padaNya, bahwa panggilan cintaNya sudah menjadi nafas bagiku. Ini juga bukti, bahwa keindahan singapura
tidak hanya pada patung merlionnya saja, tidak hanya pada universal studio,
atau marina bay saja. Lebih dari itu, singapura memiliki masjid ini, masjid
yang berdiri tegak diantara arab street ini. Harusnya aku sadar jika aku telah
kehilanganNya, tapi sepertinya kebodohanku membuat aku harus menunggu 5 hari
lamanya. Bahkan setelah aku harus melintasi 2 negara, aku baru menyadarinya.