Friday, April 04, 2014

Persepsi


Kalian pasti pernah mendengar tentang persepsi, menurut kalian apa sih persepsi itu? Kalo menurutku, persepsi itu kayak parabola. Mau sinyal nya bagus atau nggak, kalo parabolanya bagus ya tayangan televisi nya juga bagus atau sebaliknya kalo parabola nya nggak bagus. Setiap orang punya daya tangkap masing-masing, dan hasilnya juga ngasih respon yang berbeda-beda. Ada 2 kalimat yang selalu diartikan berbeda sama orang-orang di sekitarku, dan aku sendiri pernah ngebantah lagsung cara mereka nangkep maksud dari kalimat itu.

Yang pertama, kalimat “semua keluarga yang baik adalah yang dimulai dari nol”. Dan kalimat itu, selalu disambungin sama kalimat kedua “terima aku apa adanya”. Dan dua-dua nya selalu digambarkan dengan keadaan yang ironis, kritis, dan selalu dijadikan alasan untuk membuat kita merasa bersalah dengan atas nama kemanusiaan agar menerima permintaan mereka. Padahal, persepsi yang mereka tangkap dari 2 kalimat tersebut adalah “semua keluarga yang baik adalah yang dimulai dari minus” dan “terima aku seadanya”. Alias tidak mau berusaha untuk mengubah diri secara personal, dan menjadikan 2 kalimat itu sebagai tameng agar diterima seadanya yang minus-minus saja. Proses adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup, proses yang panjang, penuh jerih payah, dan kesulitan adalah sesuatu yang harusnya jadi salah satu penilaian. Bukan hanya tentang pamor, pencitraan, atau hasil akhir nya. Dan 2 kalimat  “semua keluarga yang baik adalah yang dimulai dari nol” dan “terima aku apa adanya” bisa dibuktikan hanya dengan melihat proses hidup mereka bukan pencitraan nya. Karena mereka yang benar-benar telah berusaha tidak akan berada pada titik minus atau nol untuk selamanya, meraka akan berusaha dan Tuhan pasti akan menghargai usaha mereka. Mereka pasti akan berusaha mengubah diri, menaiki tangga kehidupan agar menemukan seseorang yang sama. Bukankah jodoh itu cerminan diri 

0 comments: